Penemuan itu tercapai dengan mempergunakan satu alat yang sangat sensitif pada teleskop berukuran 3,6m milik Observatori Eropa Selatan di fasilitas La Silla, Chile.
Penemuan ini sangat menarik karena ini berarti sangat banyak planet berukuran kecil di galaksi kita.
"Dari hasil penemuan kami, kita mengetahui setidaknya 40% bintang sejenis matahari memiliki planet berukuran kecil. Ini sangat penting karena berarti planet jenis itu ada di mana-mana," ujar Stephane Udry dari Universitas Jenewa di Swiss.
"Yang sangat menarik adalah model untuk memperkirakan planet itu, dan kami menemukan planet-planet tersebut; dan model yang lebih terinci bisa memperkirakan ada banyak planet berukuran lebih kecil seperti bumi."
Pemilihan ukuran
Planet tersebut ditemukan dengan mempergunakan serangkaian teknik astronomi dan teleskop, namun kelompok planet terakhir ini ditemukan setelah melalui proses observasi dengan mempergunakan alat spectrometer Harps di La Silla.
Alat pencari Planet berakurasi tinggi ini menerapkan teknik yang kadang disebut sebagai "teknik tidak stabil".
Ini adalah metode pendeteksian tak langsung yang menabrakkan keberadaan planet yang mengorbit dari gravitasi masing-masing sehingga pergerakan satu bintang terbesarnya tampak berdenyut saat bergerak di angkasa.
Ilmu Astronomi saat ini berkembang dengan memanfaatkan kemampuan teknologi yang ada dalam mendeteksi exoplanet, dan sebagian besar yang berhasil ditemukan memiliki ukuran sebesar planet Jupiter dan lebih besar lagi.
Akan tetapi, Harps, berkonsentrasi pada bintang-bintang kecil yang relatif dingin -terkenal dengan sebutan bintang kelas-M - dengan harapan bisa menemukan planet berukuran kecil, yang kemungkinan besar memiliki kemiripan dengan planet berbatu dalam Tata Surya kita.
Dari 28 planet yang memiliki ukurang dibawah ukuran-Bumi 20, kini alat Harps berhasil menemukan 24 - enam berada dalam kelompok yang baru ditemukan ini.
"Ada dua kandidat berukuran lima kali massa-Bumi dan dua berukuran enam kali massa-Bumi," ujar Profesor Udry.
Pendekatan kombinasi
Sebelumnya Harps berhasil menemukan satu benda yang berukuran dua kali massa-Bumi.
Para ilmuwan yakin tidak ada kehidupan di planet-planet tersebut, dan suhu permukaannya diperkirakan sangat tinggi orbitnya sangat dekat dengan bintang utamanya.
Saat mengumumkan koleksi planet baru ini, anggota tim Harps mengatakan akan mengkonfirmasi serangkaian planet baru, berjumlah sama, dalam enam bulan ini.
Tujuan utamanya adalah menemukan satu planet berbatu di salah satu bintang dengan "zona yang bisa ditinggali", dalam orbit dengan suhu yang memungkinkan keberadaan air.
Para ilmuwan yakin penerapan teknologi lebih baru yang lebih sensitif akan membantu mereka menemukan obyek itu dalam beberapa tahun ke depan.
NASA baru-baru ini meluncurkan teleskop Kepler yang diharapkan bisa menemukan planet seukuran bumi dengan mengamati sinar kecil yang muncul dari satu bintang yang terlihat dari bumi.
Untuk mengkategorikan satu planet diperlukan teknik pengamatan berbeda.
Metode "transit" teleskop Kepler mengungkatp diameter satu obyek, namun pengukuran seperti Harps diperlukan untuk memastikan ukurannya.
0 komentar:
Posting Komentar